Fobia atau ketakutan kerap
kali terjadi tanpa alasan, misalnya fobia kegelapan, laba-laba, atau
ketinggian. Fobia seperti itu masih dinilai wajar di kalangan masyarakat, lalu
bagaimana dengan fobia aneh lainnya? Meski terkesan berlebihan tapi ketakutan
seseorang terhadap suatu hal pastilah dilatarbelakangi sebab tertentu.
Seperti halnya
fobia pada lubang atau sekelompok lubang. Meski terlihat biasa saja bagi
beberapa orang namun hal ini bisa menjadi ancaman bagi penderita fobia lubang
atau disebut juga Trypophobia. Meski belum dikenal secara formal dalam Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V), psikolog dan para ilmuwan mengakui
eksistensi jenis fobia ini.
Beberapa kasus
menunjukan ketakutan akan lubang meliputi benda alami dan buatan, misalnya pada
sarang lebah, struktur karang, kue crumpets, dan polong biji lotus.
Ketakutan ini bisa mengakibatkan migren, keringat berlebih, serangan panik, dan
serangan jantung.
Menurut psikolog
di University of Essex, Geoff Cole, Trypophobia merupakan bentuk ketakutan yang
tak pernah terdengar. Untuk mendiagnosis ada tidaknya trypophobia dalam diri
kita caranya mudah. Pada dasarnya semua orang memiliki kecenderungan menjadi
trypophobic, meski tidak disadari. Kondisi ini disebabkan kecenderungan
menghindari sesuatu yang dirasa membahayakan diri sendiri.
Menurut para ahli ketakutan akan lubang bersumber pada sekelompok
kecil makhluk atau organisme beracun. Meski jenisnya bermacam-macam, makhluk
yang menjadi sumber ketakutan biasanya memiliki ciri yang unik dengan ciri pola
spasial yang berulang-ulang. Misalnya gurita cincin biru, pola totol pada tubuh
bisa merangsang munculnya trypophobia.
Dalam hal ini
ketakutan akan lubang yang bergerombol dan tidak beraturan kemungkinan sama
dengan ketkutan pada benda merangkak. Akibatnya, sarang tawon dan buah delima
bisa dianggap menyebabkan rasa takut dan dianggap sebagia suatu ancaman.
No comments:
Post a Comment