Hello!!
Habis UN, aku menerima kabar bahwa
aku dinyatakan lulus dalam tahap seleksi penerimaan calon maba di Politeknik
Kesehatan Negeri Makassar, aku mengikuti seleksi dengan tahap rekap nilai.
Alhamdulillah dari beratus-ratus orang dan yang dirima hanya 41 orang, nyaris
namaku ada dalam 45 orang yang lulus tersebut. Setelah itu, ternyata masih ada
tahap selanjutnya yaitu tes wawancara. Akupun ikut tes wawancara bersama teman
sekolahku bernama Elvira dan Ramlah. Hanya kami bertiga dari teman sekolahku
yang mendaftar dan Alhamdulillah kami lulus. Aku dan Elvira memilih jurusan
yang sama, kami berjanji bertemu di auditorium kampus bersama dan mengikuti tes
bersama. Sebelum kami tes, ternyata kami disuruh membawa rapor, Alhamdulillah
aku membawa raporku. Tapi, Elvira tidak membawa rapornya. Saat tes wawancara,
dosen yang mengujiku kelihatan sangat puas dengan jawabanku. Akupun turut
senang dengan hasilnya. 2 minggu kemudian, aku membuka internet dan kucari
namaku di pengumuman hasil tes wawancara. NYARIS!! Namaku tidak ada. Bayangkan
saja dari 45 yang keterima seleksi berkas dan yang lulus tes wawancara itu
hanya 10 orang?! Entah apa yang harus ku katakana pada kedua orangtuaku.
Sedikit demi sedikit kuberi pengertian pada ibuku bahwa aku tidak lulus.
Awalnya keduaorangtuaku tidak percaya mengapa aku tidak lulus, tapi salah
seorang tanteku menguatkanku dan berkata “masih ada jalan lain nak, tetap
semangat. Belum rejeki, berusahalah lagi.” Kata-kata itu yang menguatkanku
untuk move on dari hasil tes wawancara itu.
No comments:
Post a Comment