Fadilah
NIlasari
XII.
JJ Thomson
|
PERKEMBANGAN ISLAM DI PULAU SUMATRA
1. Masuknya
islam di pulau Sumatra
Islam masuk ke Sumatra pada abad ke-7 Masehi, yang pada waktu itu di Sumatra
telah berdiri kerajaan Budha di Sriwijaya (683-1030 M) yang menjadikan Islam
masuk ke daerah itu sedikit mengalami kesulitan, dan pada waktu itu kerajaan
Sriwijaya mendapat serbuan dari India, maka kesempatan itu digunakan untuk
menyebarkan Islam bagi daerah-daerah.
a) Jalur penyebaran islam ke pulau Sumatra
Islam di Sumatra
khususnya aceh dipercaya sebagai cikal-bakal penyebaran Islam di Nusantara.
Penyebaran Islam dilakukan oleh para saudagar Arab yang hilir mudik berdagang
dari Mesir, Persia, Gujarat ke Cina melalui Barus-Fansur yang dipastikan
terletak di ujung barat pulau Sumatra.
Para pembawa Islam datang langsung dari
Semenanjung Arabia yang merupakan utusan resmi Khalifah atau para pedagang
profesional Islam yang memang telah memiliki hubungan perdagangan dengan Aceh,
sebagai daerah persinggahan dalam perjalanan menuju Cina. Hubungan yang sudah
terbina sejak lama, yang melahirkan asimiliasi keturunan Arab-Aceh di sekitar
pesisir ujung pulau Sumatra, telah memudahkan penyiaran Islam.
Islam telah berkembang di Aceh sejak abad VII. Keberadaannya dibawa oleh para saudagar Islam Arab dan bukan merupakan misi khusus penyebaran agama.
Selain dari perdagangan masuknya islam ke daerah Sumatra juga dipengaruhi oleh kerajaan kerajaan yang ada di Sumatra dan dakwah dakwah dari wali-wali atau ulama yang ada pada saat itu
Islam telah berkembang di Aceh sejak abad VII. Keberadaannya dibawa oleh para saudagar Islam Arab dan bukan merupakan misi khusus penyebaran agama.
Selain dari perdagangan masuknya islam ke daerah Sumatra juga dipengaruhi oleh kerajaan kerajaan yang ada di Sumatra dan dakwah dakwah dari wali-wali atau ulama yang ada pada saat itu
b) Tokoh tokoh yang mempengaruhi masuknya
islam di pulau Sumatra
Selain dari perdagangan , pernikahan dan kerajaan masuknya
islam di pulau Sumatra juga di pengaruhi oleh tokoh tokoh yaitu diantaranya
adalah :
a)
Syekh baharudin (Sumatra barat)
b)
Raden Rahmat (sunan ampel )
c)
Minak Kumala bumi (Sumatra selatan)
c) Kerajaan kerajaan islam yang mempengaruhi
masuknya islam di Sumatra
Kerajaan kerajaan islam
juga sangat berperan penting dalam masuknya islam di pulau Sumatra . adapun
kerajan islam di Sumatra sebagai berikut
1)
Kerajaan samudera pasai
Samudera pasai adalah kerajaan islam pertama di
Indonesia . Kerajaan ini berdiri sekitar abad 13 masehi. Pusat kerajaannya terletak di pantai timur Sumatra
yang kini telah berada di sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, Provinsi
Aceh, Indonesia. Kerajaan ini merupakan kerajaan islam yang berkembang dengan
pesat dan mencakup semua lapisan mulai dari kaum bangsawan dan para uleebalang
( bangsawan) . Kerajaan ini didirikan oleh merah silu atau
yang biasa disebut sultan malikus saleh sekitar tahun 1285 M . dia diangkat menjadi raja oleh syekh
ismail yaitu seorang mubalig Islam yang berkedudukan di mesir. Dalam
pemerintahannya Sultan malikus saleh dibantu oleh Seri Kaya (Ali khairuddin),
Bawa kaya ( Sidi Ali hasanuddin) dan Fakin Muhammad (mubalig yang berasal dari
mesir )pada tahun 1297 Sultan Malikus
saleh wafat dan memberikan warisan yang berupa kepimimpinan kepada putranya
malikud dahir.
Sultan Malikud dahir I
(Muhammad) menjabat 29 tahun dan akhirnya wafat pada tahun 1326 M dan
memberikan warisan berupa kekuasaan kepada anaknya Sultan malikud dahir II
Sultan
Malikud dahir II ( Ahmad bahaim syah ) Raja ini terkenal sangat alim dan rajin
berdakwah dalam pemerintahannya ia dibantu oleh ulama yang dijadikan hakim yang
berasal dari syiraz (iran). Pada masa ini kerajaan samudera pasai memiliki
armada kapal dagang yang tangguh. Akhirnya pada tahun 1348 ia wafat dan
digantikan oleh putranya Zainal abidin
Zainal
abidin dijadikan sebagai raja diusainya yang muda , sehingga dalam menjalankan
kebijakannya banyak dipengaruhi oleh para pembantunnya yang menyebabkan kurang
sesuai dengan kehendak rakyat . Akhirnya pada masa itu kerjaan ini mengalami
kemunduran .
Karena mengalami kemunduran hal ini dimanfaatkan
oleh kerajaan majapahit dan kerajaan siam . 2 kerajaan tsb. Menyerang dan
menyandera Zenal abidin dan akhirnya setelah 58 tahun berkuasa Zaenal abiding
pun wafat. Lama kelamaan karena tidak ada yang mampu lagi mengangkat kerjaan
pasai kerajaan ini menjadi kerajaan
kecil yang ada dibawah kekuasaan kerajaan lain.
2) Kerajaan Malaka
Menurut sejarah
kerajaan ini didirikan oleh seorang bangsawan yang masih keturunan Majapahit
yang bernama Paramisora. Setelah beliau masuk islam dan menjadikan agama
Islam sebagai agama kerajaan beliau menggunakan nama dengan gelar Sultan Muhammad
syah. Dan mulai saat itu Malaka menjadi pusat perdagangan Asia Tenggara dan
pusat penyebaran Islam. Dari Malaka Islam berkembang di kepulauan Nusantara,
bahkan sampai ke Brunai dan Filifina
Selatan (Mindanao).
3) Kerajaan Aceh
Kerajaan ini merupakan kerajaan yang menjadi
pusat pengembangan islam di melayu. Kerajaan aceh ini juga sering berperang
dengan portugis karena ingin mencegah berkembangnya agama kristiani di melayu.
Kerjaan ini juga sebagai pendidikan islam yang akhirnya memunculkan golongan
golongan ulama dan ilmuwan seperti , Hamzah fansuri Nuruddin alraniri dll. Raja
pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah , kerajaan ini berhasil memperluas
kekuasaan dan menyatukan kerjaan kerajaan yang ada disekitarnya . setelah sultan ali mughayat syah wafat
pemerintahan dipimipin oleh Sultan salahudin keadaan aceh pada saat itu sangat
lemah dan cenderung memberikan peluang untuk bekerja sama dengan portugis ,
akhirnya salahudin dijatuhkan Adapun
masa kejayaan Kerajaan aceh yang terjadi
pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636 M). Hampir dua
pertiga Pulau Sumatera menjadi wilayah
Aceh. Pada masa ini juga hidup seorang ulama besar yang bernama Nurudin
Ar-Raniry, beliau mengarang sebuah buku sastra yang bernilain tinggi dengan
judul “Bustanus Salatina” (taman raja-raja). Buku ini terdiri atas tujuh
jilid berisikan sejarah Tanah Aceh dalam hubungannya dengan sejarah Islam.
4) Kerajaan Perlak
Sultan Perlak adalah Sultan Alaidin Sayid Mauana Abdul Aziz Syah.
Ia dilantik pada tanggal 1 Muharram tahun 225 H.
5) Islam
di Barus
Papan Tinggi adalah sebuah pemakaman di Bandar Barus, pantai barat
Sumatera Utara. Di salah satu batu nisan terdapat sebuah nama Said Mahmud
al-Hadramaut. Selain itu seorang Islam bernama Sulaiman telah sampai di Pulau
Nias pada tahun 851 M. Sulaiman menyebutkan Bandar Barus itu penghasil kapur
barus dan ia singgah di bandar ini.
6) Islam di Sumatera Timur
Sebuah makam ulama yang bernama Imam Shadiq bin Abdullah wafat 23
Sya’ban 998 H ditemukan di Klumpang, Deli yaitu bekas kerajaan Haru/ Aru.